
SMKS Roudlotun Nasyiin Beratkulon menggelar workshop Teaching Factory bersama PT Alfan Mechatronics Innovation (AMI) sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasional di sekolah tersebut. Workshop yang digelar mulai 24-25 Juli ini dihadiri oleh lebih dari delapan puluh tiga peserta yang terdiri dari guru, serta stakeholder pendidikan lainnya.
Workshop yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada peserta tentang konsep Teaching Factory. Konsep ini tidak hanya berfokus pada transfer teori, tetapi juga menekankan pada penerapan langsung dalam situasi yang nyata di dunia industri. Tidak tanggung-tanggung, Alfan Imawan, direktur PT. AMI, hadir sebagai narasumber dalan workshop tersebut. Para guru diajak untuk memahami bagaimana mengintegrasikan pembelajaran di kelas dengan praktik langsung di bawah bimbingan para ahli dan praktisi industri.

Kepala SMKS Roudlotun Nasyiin, H. Nasiruddin, M.Pd., dalam sambutannya mengatakan bahwa workshop ini merupakan langkah strategis sekolah dalam menjawab tantangan globalisasi di bidang pendidikan kejuruan. “Kami percaya bahwa dengan memperkuat konsep Teaching Factory, sekolah kami dapat menciptakan lulusan yang siap pakai dan mampu bersaing di pasar kerja global,” ujarnya.
Selama workshop, narasumber memberi pemahaman seputar kurikulum berbasis industri. Selain itu, Pak Alfan, panggilan akrab Alfan Imawan, juga memaparkan konsep Teaching Factory yang dilaksanakan di PT AMI. Para guru tampak antusias mengikuti acara tersebut. Hal itu dibuktikan dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh beberapa guru tentang sinkronisasi mata pelajaran yang diampu dengan metode proyek yang dijelaskan oleh narasumber.

Semakin siang, suasana di Aula SMKS Roudlotun Nasyiin semakin menarik. Salah satu peserta workshop, Siti Dayaroh, seorang guru mata pelajaran IPAS, tampak sangat bersemangat merencanakan sinkronisasi mata pelajaran IPAS dengan proyek industri. Tak ketinggalan dari temannya, Halimatus Sa’diyah sebagai guru bahasa Inggris juga bersemangat menanyakan gambaran pembelajaran bahasa Inggris berbasis proyek.

Workshop Teaching Factory di SMKS Roudlotun Nasyiin ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pengawas internal lembaga dan pengawas dari Kemdikbud. Kedua pengawas mendorong SMKS Roudlotun Nasyiin untuk menindaklanjuti hasil workshop sesegera mungkin. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung pendidikan vokasional yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan pasar kerja saat ini.

Dengan berakhirnya workshop ini, diharapkan semua peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan ke dalam kurikulum dan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Selain itu, workshop bersama PT. AMI ini diharapkan mampu menjadikan SMKS Roudlotun Nasyiin sebagai pusat pengembangan keterampilan berbasis industri dan dapat mewadahi serta memfasilitasi potensi peserta didik secara maksimal.
SMK ROUDLOTUN NASYIIN BERATKULON KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO bersama semua dewan guru sangat antusias dalam mengikuti workshop apalagi dukungan dari semua pihak …..
tidak ada kata lain kecuali “SALAM PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK”