Rabu, 6 September 2023. Sebagai upaya peningkatan kompetensi guru dalam menciptakan keterampilan dalam proses pengajaran di era society 5.0, SMK ROUDLOTUN NASYI’IN mengadakan kegiatan Worksop dengan tajuk “Pembelajaran Guru di Sekolah” yang diisi langsung oleh tim MGMP SMK RONAS. Topik kegiatan workshop hari ini adalah pengembangan model pembelajaran online dan diisi langsung oleh tim MGMP TKJ. Pemilihan topik ini dilatarbelakangi oleh adanya era society 5.0 dimana peranan teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Sebagai wujud upaya untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran serta upaya membentuk softskill siswa yang adaptif, melek teknologi, serta mampu bersaing di era yang serba digital, maka dari itu kegiatan ini dilakukan untuk membiasakan siswa untuk dekat dengan teknologi dalam proses belajarnya, yaitu dengan penerapan platform Moodle sebagai Learning Management System (LMS).
Menjadi salah satu jenis platform yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, Bapak Sudarwanto, S.Komp dalam kesempatannya menyampaikan bahwa pemilihan Moodle sebagai LMS karena memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan platform yang lainnya, diantaranya yaitu dapat digunakan untuk melaksanakan pembelajaran online, diskusi online, bahkan juga dapat diaplikasikan untuk melaksanakan ulangan/ujian secara online melalui fitur-fiturnya.
Bapak Sudarwanto dengan penuh semangat mulai menjelaskan tentang Moodle. Dia membuka presentasinya dengan menjelaskan bahwa Moodle adalah platform pembelajaran online yang sangat kuat dan fleksibel. Moodle memungkinkan guru untuk membuat dan mengelola kursus online, memberikan tugas, mengadakan ujian, berkomunikasi dengan siswa, dan melacak kemajuan mereka, semua dalam satu tempat yang terpusat.
Beliau kemudian menjelaskan bahwa salah satu fitur paling penting dari Moodle adalah kemampuannya untuk memberikan akses pembelajaran secara fleksibel. Guru dapat mengunggah materi pembelajaran, seperti slide presentasi, video, dan dokumen, sehingga siswa dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. Ini memungkinkan pembelajaran yang mandiri dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Selain itu, Bapak Sudarwanto menyoroti pentingnya interaksi dalam Moodle. Dia menekankan bahwa Moodle tidak hanya tentang memberikan materi kepada siswa, tetapi juga tentang berinteraksi dengan mereka. Guru dapat menggunakan forum diskusi, pesan, dan bahkan konferensi video untuk menjalin hubungan yang kuat dengan siswa mereka.
Tak hanya itu, beliau juga memberikan tips tentang cara mengelola waktu dan tugas dengan efisien di dalam Moodle. Dia menyarankan agar guru merencanakan dengan baik, mengatur tenggat waktu, dan memanfaatkan alat evaluasi yang disediakan oleh platform ini untuk memantau kemajuan siswa.
Acara workshop berlangsung dengan sangat interaktif. Bapak Sudarwanto menerima pertanyaan dari peserta yang ingin memahami lebih dalam tentang berbagai fitur Moodle. Dia dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dan memberikan contoh konkret tentang bagaimana mengaplikasikan Moodle dalam pembelajaran sehari-hari.
Dengan didampingi oleh tim MGMP TKJ Bapak Syaifun dan Ibu Sulvi, dewan guru selaku peserta workshop siang hingga sore ini belajar mengenali tools serta praktik secara langsung membuat soal AKM yang mana menjadi salah satu penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif melalui dua jenis literasi, yaitu literasi membaca dan numerasi melalui Moodle untuk dapat diterapkan dalam pelaksanaan ulangan/ujian secara online, yang nantinya dapat memudahkan siswa yang sedang melaksanakan PKL untuk tetap dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara online melalui Platform Moodle.
Di akhir kegiatan workshop, Bapak Nasiruddin, M.Pd., selaku kepala sekolah berpesan kepada dewan guru selaku peserta workshop untuk terus belajar di era teknologi yang terus berkembang, terus semangat untuk meningkatkan kompetensi diri, soft-skill, disamping tugas mengajar untuk dapat menciptakan pembelajaran yang asik dan bermanfaat bagi perkembangan siswa.(Red Mita Lutviatiani.dkk).